KONFLIK

Theatre-Masks-Happy-And-Sad-Laugh-And-Cry

“Memangnya Marshanda kenapa sih?” tanya seorang teman beberapa hari lalu. Saya saat itu masih belum tau apa yang terjadi pada Marshanda karena saya nggak pernah nonton tv akhir-akhir ini. Sabtu kemarin, akhirnya saya berkesempatan menyaksikan cuplikan rekaman si Marshanda di sebuah acara infotainment.

Teman saya nyeletuk, “cih, orang kaya ada2 aja tingkahnya.”

Saya nyengir. Saya tau bukan itu maksudnya. Bukan masalah orang kaya atau tidak kaya. Tapi lebih ke tingkah marshanda yang dianggapnya sangat berlebihan. Ya, Marshanda ‘korban’ perceraian orang tua, katanya. Broken home kata orang, ditambah beragam permasalahan pribadi yang menyebabkan ia ‘meledak’.

“Gw aja gak gitu2 amat” celetuk teman saya lagi.

Saya nyengir lagi. Iya juga sih. Kalau dibandingkan dengan Marshanda, tentunya kondisi keluarga teman saya itu bisa dibilang lebih ‘hancur’. Orang tua mereka juga bercerai, dan anggota keluarga mereka tercerai berai. Nggak ada warisan secuil pun untuk anak-anaknya sekedar bertahan hidup. Untunglah anak tertua sudah bekerja dan akhirnya dia lah yang menopang ‘kehidupan’ tiga orang adiknya. Continue reading

Purgatorio

Terbangun tiba-tiba pukul tiga dini hari tadi. Ah, hebat! Gelisah karena baru dua jam lelap dan tidak lagi bisa tidur setelah ini. Mau apa? Wong belum boleh sholat… :p. Setelah cengar-cengir sendiri, akhirnya saya malah menulis entri ini.

Pertama, maaf temans… Ternyata, saya suka terdistraksi. Lebih dari yang saya sadari. Yah, saya mungkin orang yang inginnya mengejar mimpi tapi terlalu gampang tergoda bujuk rayu dunia maya sampai-sampai melupakan esensi hidup sebenarnya (you got me this time, Jar! :salutetofajar:). Bagaimanapun juga, dunia ini adalah suaka Continue reading