Hamil Memang Berat

It’s hard. Ya, hamil itu berat, sodara. Mual dan muntah hampir tak tahu waktu, perasaan lemas sepanjang hari, mood berantakan, beberapa simptom mirip PMS, tapi bayangkan mengalami itu semua selama minimal tiga bulan. Gila, PMS yang cuma beberapa hari aja bikin senep. Belum lagi banyak pantangan yang entah mitos entah benar-benar fakta dan harus dihindari, seperti harus stop makan sate. SATE, SODARA, SATE! Makanan terenak di muka bumi ini! Hhmm… Iya, saya lebay, tapi dari seabrek makanan yang harus dihindari, sate adalah yang terberat. My favorite food… *nangis kejer* Memang ada alasannya sih. Daging sate itu kan masaknya cuma dibakar, rentan gak mateng. Daging yang gak mateng gitu rentan tercemar Salmonella yang sangat berbahaya buat janin. Tapi…tetep aja gak rela karena gak bisa makan sate… :p

Kalo diitung dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir), usia kehamilan saya sekarang 12 minggu. Usia janin yang sebenernya sih mungkin baru 10 minggu (kalo diitung dari waktu bikin dan masa ovulasi saya :p). Di balik semua ketidakenakan dan perasaan gak nyaman ini, saya sangat bersyukur dikaruniai dede bayi dalam rahim saya. Sampai sekarang pun saya masih sangat takjub dengan proses ini. Sejak masih berusia beberapa minggu, janin ini sudah mulai berkomunikasi dengan saya lewat rasa mual dan aktivitas muntah yang rutin setiap hari. Dia seperti bilang, “Mama, ada aku lho di dalam…”

Dan saya nggak sabar untuk mulai memperdengarkan padanya suara saya, suara ayahnya, suara dunia ini. Saya nggak sabar untuk menuntunnya berjalan, membimbingnya belajar membaca, dan mendengarkan semua celotehnya.

Ya, hamil memang berat, tapi itu semua sepadan =)

8 thoughts on “Hamil Memang Berat

  1. waaaah.. kakak hamil ya?! selamat ya kk 😀
    saya udah lama nggak mampir kesini, jadi nggak tau
    sibuk sebagai ibu dong ya nanti 😀

Leave a comment